Kamis, 13 Maret 2014

Teknologi Pembentukan Pelat

Teknologi Pembentukan Pelat

 
Proses pembentukan logam untuk berbagai macam peralatan dikerjakan oleh para ahli logam yang mempunyai keterampilan khusus. Proses pembentukan untuk bentuk-bentuk profil dilakukan seluruhnya dengan menggunakan keahlian tangan. Peralatan bantu yang digunakan meliputi berbagai macam bentuk palu, landasan-landasan pembentuk serta model-model cetakan sederhana. Dewasa ini, proses pembentukan sudah berkembang seiring perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi pembentukan logam ini ditandai dengan ditemukannya proses pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk dengan menggunakan penekan sistem hidrolik, juga menggunakan landasan, punch, swage, dies sebagai alat bantu untuk membentuk profil-profil yang diinginkan. Metoda yang digunakan pada proses pembentukan logam diantaranya adalah proses bending atau penekukan, squeezing, rolling, spinning, deed drawing, streching, crumping, blanking, press dan sebagainya.

Ruang lingkup yang harus dipelajari dalam dalam teknik pembentukan ini adalah:

Mengenal Dasar Teknik Pembentukan dan Pengecoran.

    a. Dasar Teknik Pembentukan Teknik pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain.
    b Dasar Teknik Pengecoran Proses Pengecoran (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting (tradisional) dan nontraditional/contemporary casting (non-tradisional).
 
Mengenal Dasar Statika dan Tegangan Statika adalah bagian dari mekanika.
 
Statika membahas kesetimbangan benda di bawah pengaruh gaya, sedangkan dinamika membahas gerakan benda. Ada beberapa konsep dasar dalam mempelajari mekanika. Konsep-konsep dasar dari mekanika meliputi ruang, waktu, massa, gaya, partikel, dan benda tegar. Proses pembentukan secara metalurgi merupakan proses deformasi plastis. Deformasi plastis ini artinya adalah apabila bahan mengalami pembebanan sewaktu terjadinya proses pembentukan, dimana setelah beban dilepaskan maka diharapkan pelat tidak kembali kekeadaan semula. Bahan yang mengalami proses pembentukan ini mengalami peregangan atau penyusutan. Benda dikatakan mencapai kesetimbangan jika benda tersebut dalam keadaan diam/statis atau dalam keadaan bergerak beraturan/dinamis.
 
Mengenal Komponen/Elemen Mesin
 
Yang termasuk dalam komponen/elemen mesin adalah:
    a. Paku Kelig/Rivet Paku keling/rivet adalah salah metoda penyambungan yang sederhana. Sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal dan pesawat terbang.
    b Sambungan Las Proses pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan menggunakan energi panas.
    c Sambungan Skrup dan Mur Sekrup atau baut adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya. Sambungan skrup/baut dan mur merupakan sambungan yang tidak tetap artinya sewaktu-waktu sambungan ini dapat dibuka.
    d Poros Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
    e Kopling Kopling merupakan piranti otomotif yang berfungsi menghubungkan atau melepaskan pengaruh putaran mesin dengan transmisi.
    f Bejana Tekan Bejana tekan merupakan suatu konstuksi berbentuk tabung yang menerima beban tekan.
    g Pasak Pasak merupakan komponen yang sangat penting dalam perencanaan suatu poros. Pasak dipastikan sangat terkait dengan poros dan roda.
    h Roda gigi Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat serta jarak yang ralatif pendek.
    i Sabuk/Ban Sabuk dipakai untuk memindahkan daya antara 2 buah poros yang sejajar dan dengan jarak minimum antar poros yang tertentu.
    j Rantai dan Sproket Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang.
 
Mengenal Mesin Perkakas dan Otomasi
 
Pada prinsipnya proses pengerjaan pada mesin perkakas ini merupakan proses pembentukan logam menjadi bentuk-bentuk yang dinginkan. Proses pembentukan ini dapat dilakukan dengan penyayatan logam atau proses perobahan bentuk dari geometris bahan logam. Bedanya dengan Mesin perkakas NC adalah meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer kendali dengan program database berupa kode data yang diubah untuk satu rangkaian perintah yang menyimpan instruksi secara langsung untuk mengendalikan alatalat bermesin CNC (Computer Numerical Control).
 
Mengenal Proses Mesin Konversi Energi
 
    a. Kompresor Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
    b. Pompa Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan atau adonan. Pompa terdiri dari berbagai jenis dan ukuran. Pompa dapat dikelompokkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif.
    c. Motor Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
    d. Turbin Turbin jika diterjemahkan mengandung arti putaran atau pusaran. Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar.
 































Rabu, 12 Maret 2014

Mengenal Proses Mesin Konversi Energi

Mengenal Proses Mesin Konversi Energi


Mesin Konversi Energi : Kompresor

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih besar (dapat sistem fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.

Gambar.1.31. Kompresor sentrifugal (www.mcquayservice.com)

Kompresor dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu:
1)  Kompresor dinamik
    - Kompresor Sentrifugal
    - Kompresor Axial
2)  Kompresor perpindahan positif (possitive displacement):
    -  Kompresor Piston (Reciprocating Compresor)
        *  Kompresor Piston Aksi Tunggal
        *  Kompresor Piston Aksi Ganda
        *  Kompresor Piston Diagfragma
    - Kompresor Putar
        *  Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
        *  Lobe
        *  Vane
        *  Liquid Ring
        *  Scroll

Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan pada kondisi suhu total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya bukan merupakan nilai volume aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/free air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak sama pada setiap lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda.

Gambar 1.32. Kompresor Torak

Pengukuran efesiensi kompresor yang biasa digunakan adalah efisiensi volumetrik, efisiensi adiabatik, efisiensi isotermal, dan efisiensi mekanik. Efisiensi adiabatik dan isotermal dihitung daya isotermal atau adiobatik dibagi oleh konsumsi daya aktual.


Istilah terkait kompresor : auto kompresor, bmw kompresor, harga kompresor, jaki kompresor, jual kompresor, kompresor ac, kompresor angin, kompresor cena, kompresor samochodowy, mini kompresor, mercedes kompresor, kompressor, kompresory, sprężarka, turbo kompresor


Mesin Konversi Energi : Pompa

Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan atau adonan. Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut Kompresor, kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah, seperti di Ventilasi, Pemanas, dan Pendingin ruangan maka sebutannya menjadi fan atau penghembus (blower).

Pompa memiliki dua kegunaan utama:
-  Memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lainnya (misalnya air dan aquifer bawah tanah ke tangki penyimpanan air)
-  Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas yang mekewati mesin-mesin dan peralatan)

Komponen utama sistem pemompaan adalah:
*  Pompa
*  Mesin penggerak (motor listrik, mesin diesel atau sistem udara)
*  Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
*  Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistem
*  Sambungan, pengendalian dan instrumen lainnya
*  Peralatan pengguna akhir yang memiliki berbagai persyaratan

Gambar 1. 33. Pompa Centrifugal dan Roda gigi

Pompa terdiri dari berbagai jenis dan ukuran. Pompa dapat dikelompokkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Pompa pemindahan positif dikenal dengan cara operasinya. Cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara posistif untuk setiap putarannya. Pompa pemindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa pemindahan positif digolongkan berdasarkan cara pemindahannya yaitu pompa reciproting dan pompa rotary.

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik yaitu Pompa sentrifugal pompa dengan efek.


Istilah terkait pompa : noelia, noelia pompa, pompa fiyatları, pompa wody, pompa wspomagania, pompa apa, pompa air, en pompa, pompa paliwa, la pompa, pompa di calore, pompe, pompa acqua, pompa benzina



Mesin Konversi Energi : Motor bakar

Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.

Motor pembakaran luar

Pada motor pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan mesin tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbin uap.

Gambar 1.34. Motor pembakaran luar (wahyonodedy.wordpress.com)

Motor pembakaran dalam

Pada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya : pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas.


Istilah terkait motor bakar : bahan bakar, bahan bakar bensin, bahan bakar motor, mesin bakar, mesin motor bakar, motor bakar bensin, motor bakar diesel, motor bensin, sistem bahan bakar, sistem motor bakar, motor bahan bakar, motor 4 tak



Mesin Konversi Energi : Turbin

Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Perbedaan dasar antara turbin air awal dengan kincir air adalah komponen putaran air yang memberikan energi pada poros yang berputar. Komponen tambahan ini memungkinkan turbin dapat memberikan daya yang lebih besar dengan komponen yang lebih kecil. Turbin dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat dan dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. (Untuk selanjutnya dikembangkan turbin impulse yang tidak membutuhkan putaran air).

Gambar.1.35. Turbin air (www.rise.org.au)

Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, namun yang paling utama adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air tersebut merubah energi air menjadi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini, maka turbin air dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Turbin impuls
Turbin impuls merubah aliran semburan air. Semburan turbin membentuk sudut yang membuat aliran turbin. Hasil perubahan momentum (impuls) disebabkan tekanan pada sudu turbin. Sejak turbin berputar, gaya berputar melalui kerja dan mengalihkan aliran air dengan mengurangi energi. Sebelum mengenai sudut turbin, tekanan air (energi potensial) dikonversi menjadi energi kinetik oleh sebuah nosel dan difokuskan pada turbin. Tidak ada tekanan yang dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan rumahan untuk operasinya. Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin impuls. Turbin impuls paling sering digunakan pada aplikasi turbin tekanan sangat tinggi. Contoh turbin impuls adalah Pelton, Turgo, dan Michell-Banki (juga dikenal sebagai turbin crossflow atau assberger)

* Turbin reaksi
Turbin reaksi adalah turbin air yang cara kerjanya dengan merubah seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir. Turbin reaksi ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:
o Francis
o Propeller

Gambar 1.36. Turbin Propeller (Kaplan) (www.answers.com)


Istiliah terkait turbin : mesin turbin, naprawa turbin, regeneracja, regeneracja turbin, robert turbin, turbin angin, wind turbin, turbin generator, turbin air, turbin uap, turbin gas, turban, turbiny






 

Selasa, 11 Maret 2014

Mengenal Mesin Perkakas dan Otomasi

Mengenal Mesin Perkakas dan Otomasi

Mesin-Mesin Perkakas

Mesin perkakas terdiri dari berbagai macam jenis sesuai dengan produksi yang dihasilkannya. Produksi yang dihasilkan juga sangat bervariasi tergantung dari dimensi, bentuk profil yang dihasilkan. Pada prinsipnya proses pengerjaan pada mesin perkakas ini merupakan proses pembentukan logam menjadi bentuk-bentuk yang dinginkan. Proses pembentukan ini dapat dilakukan dengan penyayatan logam atau proses perobahan bentuk dari geometris bahan logam. Beberapa contoh mesin perkakas dapat dilihat sebagai berikut :


Mesin bubut (lathe machine) merupakan salah satu mesin perkakas yang banyak digunakan untuk memproduksi berbagai macam komponen permesinan. Membubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Memutar memerlukan two-axis, kendali alur berlanjut, yang manapun untuk menghasilkan suatu ilmu ukur silindris lurus/langsung atau untuk menciptakan suatu profil.

Bedanya dengan Mesin perkakas NC adalah meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer kendali dengan program database berupa kode data yang diubah untuk satu rangkaian perintah yang menyimpan instruksi secara langsung untuk mengendalikan alat-alat bermesin CNC (Computer Numerical Control).

Mesin Perkakas CNC

Istilah computer numerical control (CNC) digunakan bila sistem kontrol memakai komputer internal. Komputer internal memungkinkan penyimpanan program tambahan, penyuntingan program, penjalanan program dari memori, diagnostik kontrol dan pemeriksaan mesin, pekerjaan rutin-rutin dan khusus, dan kemampuan melakukan perubahan skala inci/ metrik/ absolut.

Pembuatan komponen dengan CNC memerlukan akses langsung ke mesin dan instalasi komputer agar memperoleh pengalaman praktis yang amat diperlukan. Dalam menggunakan piranti dan jenis mesin tertentu, seperti mengoperasikan mesin-mesin turning, milling dan drilling harus memahami bahasa serta teknik pemrograman memerlukan instruksi.

Sistem Pengoperasian Mesin CNC

Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka.

Sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh dari sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah:


Gambar 1.28. Mesin Forging dan Squeezing


 
 
Istilah terkait mesin perkakas dan otomasi : otomasi industri, otomasi perkantoran, otomasi perpustakaan, otomasi produksi, otomasi sistem, pengertian otomasi, teknik otomasi, transavia otomasi, transavia otomasi pratama, teknik otomasi industri, mesin bubut, perkakas tangan, perkakas teknik, teknik mesin perkakas
 
 
 
 
 






Senin, 10 Maret 2014

Mengenal Komponen/Elemen Mesin

Mengenal Komponen/Elemen Mesin

Komponen Mesin : Paku Keling/Rivet

Paku keling/rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana. Sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.

Gambar 1.9. Paku keling/rivet

Cara pemasangan paku keling adalah sebagai berikut:
• Tidak terlalu berdekatan dan berjauhan jaraknya.

Gambar 1. 10. Jarak pemasangan paku keling

*  Jika jarak antar paku terlalu besar dapat terjadi buckling. Jarak maksimum biasanya adalah 16 x tebal plat.
*  Jarak dan pusat paku keling dengan sisi plat tidak boleh terlalu kecil, sebab dapat terjadi kegagalan.


Istilah terkait rivet : fallout rivet city, on the rivet, rivet mac, rivet software, silver rivet, rivet city, how to rivet, the rivet, black rivet, rivet set, rivet gun, rivet pop, rivets, rivet tool, paul rivet




Komponen Mesin : Sambungan Las

Proses pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan menggunakan energi panas. Sambungan las mempunyai tingkat kerapatan yang baik serta mempunyai kekuatan sambungan yang memadai. Sambungan las ini juga mempunyai tingkat efisiensi kekuatan sambungan yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan sambungan yang lainnya. Di samping itu segi operasional pengerjaan sambungan konstruksi las lebih sederhana dan relatif murah.

Ada beberapa macam jenis pengelasan yang dilakukan untuk menyambung logam, yaitu:

o Las Resistansi Listrik (Tahanan)

Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena adanya resistensi listrik. Sambungan las resistensi listrik dibagi atas dua kelompok sambungan yaitu sambungan tumpang dan sambungan tumpul. Las resistansi listrik ini sangat baik digunakan untuk menyambung pelat-pelat tipis sangat.

Proses pengelasan dengan las resistansi listrik untuk penyambungan pelat-pelat tipis yang biasa digunakan terdiri dari 2 jenis yakni :

o Las Titik (Spot Welding)

Pengelasan dengan las titik ini hasil pengelasannya membentuk seperti titik. Elektroda penekan terbuat dari batang tembaga yang dialiri arus listrik yakni, elektroda atas dan bawah. Elektroda sebelah bawah sebagai penumpu plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak menekan pelat yang akan disambung. Agar pelat yang akan disambung tidak sampai bolong sewaktu proses terjadinya pencairan maka kedua ujung elektroda diberi air pendingin.

o Las Resistansi Rol (Rolled Resistance Welding)

Proses pengelasan resistansi tumpang ini dasarnya sama dengan las resistansi titik, tetapi dalam pengelasan tumpang ini kedua batang elektroda diganti dengan roda yang dapat berputar sesuai dengan alur/garis pengelasanyang dikehendaki

o Las Busur Listrik

Energi masukan panas las busur listrik bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik.Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai 2000-3000º C. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan las busur listrk adalah pemilihan elektroda yang tepat. Secara umum semua elektroda diklasifikasikan menjadi lima kelompok utama yaitu mild steel, hight carbon steel, special alloy steel, cast iron dan non ferrous. Rentangan terbesar dari pengelasan busur nyala dilakukan dengan elektroda dalam kelompok mild steel (baja lunak).

o Penyambungan dengan Las Oxy-Asetilen

Pengelasan dengan gas oksi-asetilen dilakukan dengan membakar bahan bakar gas C2 H2 dengan O2, sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencair logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propan atau hidrogen.

Diantara ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah asetilen, sehingga las pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen.

o Las TIG (Tungsten Inert Gas)/GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)

Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Iner Gas) merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan yang telah ada yaitu pengembangan dari pengelasan secara manual yang khususnya untuk pengelasan non ferro (alumunium, magnesium kuningan dan lain-lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosi lainnya. Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) ini tidak menggunakan proses elektroda sekali habis (non consumable electrode). Temperatur yang dihasilkan dari proses pengelasan ini adalah 3000 0F atau 1664,8 0C dan fungsi gas pelindung adalah untuk menghidari terjadinya oksidasi udara luar terhadap cairan logam yang dilas.

o Las MIG (Metal Inert Gas Arc Welding)/Gas Metal Arc Welding (GMAW)

Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari busur listrik. Busur las terjadi di antara permukaan benda kerja dengan ujung kawat elektroda yang keluar dari nozzle bersamasama dengan gas pelindung.


Istilah terkait pengelasan : cara pengelasan, gambar pengelasan, jenis pengelasan, las listrik, pengelasan baja, pengelasan listrik, pengelasan logam, pengelasan pipa, pengelasan smaw, pengertian pengelasan, teknik pengelasan, proses pengelasan


Komponen Mesin : Sambungan Skrup/Baut dan Mur.

Sekrup atau baut adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua obyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang. Sambungan skrup/baut dan mur merupakan sambungan yang tidak tetap artinya sewaktu-waktu sambungan ini dapat dibuka.

Gambar 1.11. Baut dan Mur

Baut, mur dan screw mempunyai ulir sebagai pengikat. Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga, persegi, trapesium, gigi gergaji dan bulat. Baut, mur dan screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi.


Istilah terkait skrup, baut, mur : apa de baut, jual baut, mur baut, mur dan baut, wie baut man, baut forum, baut dan mur, wer baut was, ukuran baut, baut amsterdam, carlos baut, toko baut, jangka sorong, mikrometer, mikrometer skrup


Komponen Mesin : Poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Poros dibagi atas beberapa macam yaitu:
*  Berdasarkan pembebanannya poros dibagi atas transmisi (transmission shaft), poros gandar, dan poros spindle.
*  Berdasarkan bentuknya poros dapat dibagi atas poros lurus dan poros engkol. Poros engkol adalah sebagai penggerak utama pada silinder mesin.

Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan poros antara lain:
o Kekuatan poros
o Kekakuan poros
o Putaran kritis
o Korosi
o Material poros.


Dari segi kekuatan poros, poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dari segi kekakuan poros, sebuah poros meskipun mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Dari segi putaran kritis, bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran pada mesin tersebut.

Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Material poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll.


Istilah terkait poros : elemen mesin, elemen mesin poros




Komponen Mesin : Kopling

Kopling merupakan piranti otomotif yang berfungsi menghubungkan atau melepaskan pengaruh putaran mesin dengan transmisi. Artinya bila sedang difungsikan, maka kopling akan memutus putaran mesin sehingga daya geraknya tak saling berkait dengan transmisi. Bila kopling tak diinjak (difungsikan) maka rambatan putaran mesin akan kembali menggerakkan roda mobil bersangkutan. Singkatnya, kopling berfungsi sebagai 'perantara' yang mendukung kerja transmisi terhadap tingkat kecepatan mobil bergerak.

Gambar 1.13. Kopling

Karena pentingnya peran itu, kopling terbagi dalam sejumlah komponen yang masing-masing memiliki fungsi saling mendukung bagi optimasi tugas 'perantara' itu. Satu set kopling terdiri dari pilot bearing, clutch disc (piringan kopling), cover clutch (populer sebagai matahari), dan release bearing. Bagian kopling yang paling sering mengalami keausan adalah clutch disc. Itu karena fungsi kopling yang harus selalu menahan gerak putaran, sementara gigi transmisi difungsikan. Bila bagian ini rusak maka mobil sama sekali tak bisa bergerak. Sementara kalau kerusakan pada bagian lain, umumnya hanya menyebabkan pedal kopling terasa bergetar.


Istilah terkait kopling : cara motor kopling, harga kampas kopling, harga kopling, jupiter mx, kampas kopling, kopling jupiter mx, kopling manual, kopling mobil, kopling motor, kopling mx, per kopling, plat kopling



Komponen Mesin : Bejana Tekan

Bejana tekan merupakan suatu konstuksi berbentuk tabung yang menerima beban tekan. Tekanan pada tabung ini bersal dari isi atau fungsi tabung sebagai tempat penyimpanan fluida gas atau cairan yang bertekanan. Konstruksi bejana tekan ini biasanya terbuat dari baja tahan karat sesuai dengan fluida yang tersimpan didalamnya. Proses pembuatan bejana tekan ini dilakukan dengan proses pengerolan dan perakitannya menggunakan proses pengelasan.

Proses pengelasan yang digunakan dipertimbangkan berdasarkan tingkat kerapatan, kebocoran dan sekaligus kekuatannya. Bejana tekan ini dilengkapi dengan berbagai assesoris seperti: alat pengukur tekanan (pressure gauge) katup-katup dan berbagai macam alat ukur lainnya. Industri yang banyak menggunakan bejana tekan ini diantaranya adalah industri kimia, ketel-ketel uap, pabrik-pabrik minyak dan sebagainya.

Gambar 1.14. Bejana Tekan

Istilah terkait bejana : bagaikan bejana, bangun bejana baja, bejana berhubungan, bejana perunggu, bejana rohani, bejana tekan, chord bagaikan bejana, gambar bejana, hukum bejana berhubungan, lagu bagaikan bejana, lirik bagaikan bejana



Komponen Mesin : Pasak

Pasak merupakan komponen yang sangat penting dalam perencanaan suatu poros. Pasak dipastikan sangat terkait dengan poros dan roda. Posisi pasak berada diantara poros dan roda. Sesuai dengan fungsi pasak yakni sebagai penahan agar roda yang berputar pada poros tidak selip, maka rancangan suatu pasak harus dipertimbangkan berdasarkan momen puntir yang bekerja pada roda dan poros tersebut. Dimensi pasak berbentuk empat persegi panjang dipasang pada alur pasak di poros dan roda.

Gambar 1.15. Poros, pasak, kopling

Gambar 1.16. Macam-macam bentuk pasak


Istilah terkait pasak :




Komponen Mesin : Roda gigi

Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel, bensin, turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya (mesin bubut, pompa, kompresor, mesin produksi dll).

Ada dua klasifikasi pada transmisi daya :
o Transmisi daya dengan gesekan (transmission of friction): Direct transmission (roda gesek dll), dan Indirect transmission (belt , ban mesin)
o Transmisi dengan gerigi (transmission of mesh): Direct transmission (gear), dan Indirect transmission (rantai, timing belt dll).

Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat serta jarak yang relatif pendek. Roda gigi dapat berbentuk silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi di samping cara yang lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.

-  Jenis/Profil gigi pada roda gigi

a.  Profil gigi sikloida (cycloide): struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida . Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik , dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti (tidak dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal .
b.  Profil gigi evolvente: struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.
c.  Profil gigi khusus: misalnya; bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus.
d.  Bentuk roda gigi yang sering digunakan adalah:
e.  Gigi lurus (spur gear)
f.  Gigi miring (helical gear)
g.  Gigi panah (double helica/ herring bone gear)
h.  Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )

Gambar 1.17. Bentuk-bentuk roda gigi (jayatehnik.indonetwork.co.id)

- Kerjasama Roda Gigi
a.  Sumbu roda gigi sejajar/paralel: Dapat berupa kerjasama roda gigi lurus, miring atau spherical.
b.  Sumbu roda gigi tegak lurus berpotongan : Dapat berupa roda gigi trapesium/payung/bevel dengan profil lurus (radial), miring (helical) atau melengkung (spherical)
c.  Sumbu roda gigi menyilang tegak lurus : Dapat berupa roda gigi cacing(worm), globoida, cavex, hypoid, spiroid atau roda gigi miring atau melengkung.
d.  Sumbu roda gigi menyilang : Dapat berupa roda gigi skrup (screw/helical) atau spherical.
e.  Sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus : Dapat berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll.


- Syarat Dua Roda Gigi Bekerja-Sama

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada roda gigi, apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka:
1.  Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2.  Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus roda gigi)
3.  Sudut tekanan harus sama (sudut perpindahan daya antar gigi)

Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm) Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama.

Perbedaan modul menyebabkan bentuk sama tetapi ukurannya diperkecil, sedangkan perbedaan sudut tekanan menyebabkan tinggi gigi sama tetapi dapat lebih ramping.

Modul gigi (M): M = t / (pi)
T = jarak bagi gigi (pitch)
M = ditulis tanpa satuan ( diartikan dalam: mm)

Diameter roda gigi : (ada empat macam diameter gigi)
1.  Diameter lingkaran jarak bagi (pitch = d )
2.  Diameter lingkaran dasar (base)
3.  Diameter lingkaran kepala (adendum/max)
4.  Diameter lingkaran kaki (didendum/min) Diamater lingkaran jarak(bagi) : d = M . z ------ (mm) z = jumlah gigi
sehingga : d = ( t . z )/ p ----- (mm)

Gambar 1.18. Gambar Sudut Tekanan Roda Gigi

Sudut tekanan (α) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan garis normal dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan yaitu: α = 200. Akibat adanya sudut tekanan ini, maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak (pinion) ke roda gigi yang digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling tegak lurus (vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut: gaya tangensial, sedang gaya yang tegak lurus garis singgung (menuju titik pusat roda gigi) disebut gaya radial. Gaya tangensial merupakan gaya yang dipindahkan dari roda gigi satu ke roda gigi yang lain. Gaya radial merupakan gaya yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong ( dapat merugi kan). Dalam era globalisasi sudut tekanan distandarkan: α= 200.

-  Transmisi Roda Gigi

Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak.

Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut: reduksi (reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut: inkrisi ( increaser gear). Perbadingan input dan output disebut perbandingan putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan dalam notasi:

i. Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1
Apabila:
i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi
i > 1 = transmisi roda gigi reduksi

Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1.  Roda gigi dalam (internal gear), yang mana gigi terletak pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi.
2.  Roda gigi luar (external gear), yang mana gigi terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai.
 
Roda gigi dalam banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit (planitary gear) dan roda gigi cyclo. Apabila dua roda gigi dengan gigi luar maka putaran output akan berlawanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu roda gigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah putaran input. Bila kerjasama lebih dari dua roda gigi disebut: transmisi kereta api (train gear).

- Roda gigi payung (bevel gear)

Roda gigi payung atau roda gigi trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 900.

Bentuk gigi yang biasa dipakai pada roda gigi payung : − Bentuk gigi lurus atau radial − Bentuk gigi miring atau helical − Bentuk gigi melengkung atau spherical. Gaya yang ada: yaitu gaya tangensial, Gaya radial, Gaya aksial. Ketiga gaya dapat dilukiskan sebagai gaya dalam 3 dimensi.

Gambar 1.19. Roda Gigi Payung (lpmpjogja. diknas.go.id)

- Roda gigi cacing (worm gear)

Roda gigi cacing (worm) digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyilang tegak lurus .Roda gigi cacing mempunyai karakteristik yang khas, yaitu input dan output tidak dapat dipertukarkan. Jadi input selalu dari roda cacingnya (worm)
Putaran roda gigi cacing (worm) = nWO
Jumlah jalan /gang/spoed = zWO ( 1, 2, 3 )

Gambar 1.20. Roda Gigi Cacing (premier-gear.com)



Istilah terkait roda gigi : fungsi roda gigi, gambar roda gigi, jenis roda gigi, membuat roda gigi, pembuatan roda gigi, pengertian roda gigi, perhitungan roda gigi, roda gigi gear, roda gigi lurus, rumus roda gigi, transmisi roda gigi, transmisi




Komponen Mesin : Sabuk/Ban

Biasanya sabuk dipakai untuk memindahkan daya antara 2 buah poros yang sejajar dan dengan jarak minimum antar poros yang tertentu. Secara umum, sabuk dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis:

1.  Flat belt

Gambar 1.21. Flat Belt (www.indiamart.com)
2.  V-belt

Gambar 1.22. V-Belt
3.  Timing belt

Gambar 1.22. Timing belt

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW).

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.

Perputaran pulley yang terjadi terus menerus akan menimbulkan gaya sentrifugal (centrifugal force), sehingga mengakibatkan peningkatan kekencangan pada sisi kencang/ tight side (T1) dan sisi kendor/slack side (T2). Perubahan tegangan tarik yang terjadi pada sabuk datar yang disebabkan oleh gesekan antara sabuk dengan pulley akan menyebabkan sabuk memanjang atau mengerut dan bergerak relatif terhadap permukaan pulley, gerakan ini disebut dengan elastic creep. dengan panjang sabuk yang digunakan seakan-akan tidak dapat digunakan sebagai pendekatan matematis dalam mengatur ketegangan sabuk jika kekencangan sabuk hanya ditinjau dari segi jarak sumbu saja. Oleh karena itu pada sabuk tersebut perlu digunakan idler pulley ataupun ulir pengatur jarak sumbu sehingga ketegangan sabuk dapat diatur dan jarak sumbu yang diperoleh melalui pendekatan empiris di atas merupakan jarak sumbu minimal yang sebaiknya dipenuhi dalam perancangan sabuk.

Pulley dapat digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa flat belt, V-belt atau circular belt. Perbandingan kecepatan (velocity ratio) pada pulley berbanding terbalik dengan diameter pulley dan secara matematis ditunjukan dengan pesamaan : D1/D2 = N2/N1 Berdasar material yang digunakan, pulley dapat diklasifikasikan dalam:

1.  Cast iron pulley
2.  Steel pulley
3.  Wooden pulley
4.  Paper pulley


Komponen Mesin : Rantai dan Sproket

Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan untuk menyalurkan daya yang lebih besar.

Gambar 1.24. Rantai dan Spoket (www.tptsa.co.za)

Kelebihan dari penggunaan transmisi rantai dan sproket adalah: -Transmisi tanpa slip (perbandingan putaran tetap) -Dapat meneruskan daya besar -Keausan kecil pada bantalan -Jarak poros menengah (antara belt dan gear) Sedangkan kekurangan dari transmisi ini adalah: -Tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi (max. 600 m/min) -Suara dan getaran tinggi -Perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus.



Facebook Comments